Agrotekno Sarana Industri
085741862879
Ubi jalar adalah salah
satu komoditas pertanian yang sangat potensial dikembangkan di
Indonesia sebagai tanaman pangan. Ubi jalar telah banyak diolah
menjadi aneka produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan mampu
menjadi produk unggulan sebagai penopang ekonomi rakyat. Bebarapa
produk olahan ubi jalar diantaranya adalah aneka produk camilan,
tepung ubi jalar yang dikemas menarik banyak dipasarkan di
supermarket-supermarket, atau menjadi konsumsi rumah tangga sebagai
bahan pokok pengganti nasi.
Di Indonesia terdapat beberapa varietas
ubi jalar diantaranya ubi ungu, cilembu, dan lain-lain yang memiliki
cita rasa manis, mempur dan enak rasanya. Ini adalah aset yang harus
kita kembangkan untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan dalam negeri
dan sebagai komoditas unggulan berorientasi ekspor.
Varietas
atau kultivar atau klon ubi jalar yang ditanam di berbagai daerah
jumlahnya cukup banyak, antara lain: lampeneng, sawo, cilembu, rambo,
SQ-27, jahe, kleneng, gedang, tumpuk, georgia, layang-layang, karya,
daya, borobudur, prambanan, mendut, dan kalasan.
Varietas yang digolongkan sebagai varietas unggul harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Varietas yang digolongkan sebagai varietas unggul harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) | Berdaya hasil tinggi, di atas 30 ton/hektar. |
b) | Berumur pendek (genjah) antara 3-4 bulan. |
c) | Rasa ubi enak dan manis. |
d) | Tahan terhadap hama penggerek ubi (Cylas sp.)dan penyakit kudis oleh cendawan Elsinoe sp. |
e) | Kadar karotin tinggi di atas 10 mg/100 gram. |
f) | Keadaan serat ubi relatif rendah. |
Di Indonesia tanaman ubi
jalar tersebar hampir di seluruh daerah dan para petani pun sudah
terbiasa untuk membudidayakan tanaman pangan ini. Tanaman ubi jalar
relatif mudah untuk dibudidayakan dan upaya untuk mengembangbiakan
biakan bibitnya pun mudah yaitu dengan cara stek. Tanaman ubi jalar
akan menghasilkan umbi yang optimal jika ditanam di lahan yang subur
dan jenis tanah yang gembur, serta perawatan yang baik.
Tahap awal untuk dalam
budidaya ubi jalar adalah dimulai dengan mengolh tanah yang akan
dipakai untuk lahan tanam. Faktor tanah sangat berperan penting dalam
setiap pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah untuk budidaya ubi jalar
sama halnya seperti pengolahan tanah untuk tanaman lain, tujuannya
yaitu agar tanah gembur, bebas dari hama dan subur. Pengolahan tanah
juga bertujuan agar memiliki aerasi yang baik. Pada tanah yang
gembur, bibit mudah tumbuh bertunas, akar mudah berkembang dan
menembus tanah, dan umbi-umbi pun akan tumbuh tanpa kesulitan.
Lakukan penyiangan rumput dan gulma serta mengusir hama yang bercokol
di dalam tanah. Dalam mengolah tanah, rumput-rumputan dan gulma
hendaknya dibersihkan dan dipendam didalam tanah.
Pemberian pupuk awal
yaitu dengan mencampurkan pupuk kandang atau kompos dengan pasir.
Tanah yang cocok untuk tanaman ubi jalar adalah tanah yang bercampur
pasir. Pasir dicampur dengan kompos dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1 : 2 : 2. Setelah itu, penanaman ubi jalar dapat
dilakukan pada tanah jenis tegalan maupun sawah. Karena kedua jenis
tanah tersebut berbeda maka cara pengolahannya pun berbeda juga. Jika lahan yang
digunakan adalah areal perasawahan, maka lahan sawah tanah dibiarkan
terlebih dahulu supaya agak kesat dan tidak terlalu basah, kemudian
tanah dibajak terlebih dahulu supaya jerami bekas padi tertimbun dan
dibiarkan tanah mengalami proses penguapan, biarkan prose situ selama
seminggu. Setelah tanah tersebut kesat dan kadar air sudah mengurang
lakukan pencangkulan, hal inni untuk menghancurkan tanah yang
menggumpal karena dibajak sekaligus membersihkan sisa jerami. Setelah
tanah gembur dan longgar, maka lakukan pencangkulan kedua dengan
tujuan mencampurkan antara pupuk dan pasir pada lahan, dan sekaligus
membuat bedengan-bedengan dengan ukuran yang sama seperti di lahan
tegalan.
Langkah selanjutnya
adalah lalukan pemupukan lanjutan kembali setelah bibit ditanam
selama seminggu. Dan pupuk yang diberikan adalah untuk merangsang
tumbuh akar dengan dosis ¼ dari dosis pemakain normal. Pemupukan
dilakukan dengan penyemprotan tentunya dengan pupuk cair yang
dicampur air, namun yang perlu diperhatikan pada saat penyemprotan
tanah jangan sampai terlalu basah, karena akan mengakibatkan lembab
dan busuk pada pangkal bibit. Jika tanaman ubi jalar dalam waktu
seminggu sudah tampak bersemi segar dan tampak pucuk batang mulai
menampakan tunas baru, maka pemupuk awal tidak usah dilakukan. lakukan perawatan terhadap hama dan penyakit tanaman. selelah kurang lebih 3-4 bulan proses pemanenan dapat dilakukan.
1 comments:
isinya menarik yaa
sangat memberikan motivasi
berkunjung ke sini juga yaa...
http://kursusinternetmarketingmurah.blogspot.com
http://bumbupecelbali.blogspot.com
Dari http://bantalsilikon01.blogspot.com
http://bantalsilikon01.blogdetik.com/
tanks very much.... :)
Post a Comment