Agrotekno Sarana Industri
085741862879
Jual Aspegillus niger, Aspergillus sojae, Aspergillus oryzae untuk industri kecap, tauco, pakan ternak, dll....
Mikroorganisme
merupakan mahluk hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil. Setiap sel
tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan
aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan,
menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya.
Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena
mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang
besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan
menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi
karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan
enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak
diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim
tertentu yang diperlukan untuk pengolahan bahan makanan akan
diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada.
Mikroba terdapat di
semua tempat di air, udara, tanah, buah-buahan, pada mahluk hidup
lain. Mikroba ada yang hidup dalam air dingin, juga ada yang tahan
hidup dalam air panas pada suhu tinggi bahkan ada yang sampai 250 C.
Mikroba dapat terbawa bersama aliran air ke sungai, danau dan laut.
Mikroba dapat ditemui dimana mereka menemukan makanan, kelembaban
(air), dan suhu yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya.
Karena kondisi yang cocok untuk kehidupan manusia juga cocok bagi
mikroba maka tidak dapat dihindari bila kita hidup berdampingan
dengan mikroba.
Mikroba
yang ada di sekeliling kita mempunyai manfaat yang sangat besar,
salah satunya untuk pengolahan makanan. Berikut ini akan dijelaskan
beberapa jenis mikroba yang bermanfaat untuk pengolahan makanan,
yaitu:mikroba jenis bakteri dan mikroba jenis jamur. Mikroba
jenis bakteri yang digunakan dalam pemanfaatan berbagai macam produk
adalah: Lactobacillus,
Streptococcus,
Pediococcus cerevisiae, Acetobacter.
Pada mikroba jenis fungi yang digunakan dalam pemanfaatan berbagai
macam produk adalah Jamur Rhyzopus
oryzae, Neurospora sitophila, Aspergillus wentii, dan
Aspergillus
oryzae, Saccharomyces cereviceae.
1.YOGHURT
Yoghurt merupakan
minuman hasil kerjasama dengan mikroorganisme. Tidak sembarangan
mikroorganisme yang dapat membantu proses pembuatan yogurt, terdapat
dua bakteri utama yang membantu proses fermentasi yogurt diantaranya
adalan Streptococcus thermophilus dan Lactobicillus bulgaricus. Pada
dasarnya kerja kedua bakteri ini yaitu menghasilkan asam laktat
sehingga rasa dari yogurt tersebut menjadi asam. Asam laktat ini
dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora pada usus. Tingkat
keasaman yang dihasilkan mampu menghambat bakteri penyebab penyakit
yang pada umumnya tidak tahan terhadap asam.
Streptococcus
thermophilus merupakan bakteri gram-positif yang bersifat anaerob.
S.thermophilus merupakan bakteri yang paling komersial dari semua
bakteri yang penghasil asam laktat. S.thermophilus banyak digunakan
pada pembuatan keju, fermentasi makanan. S.thermophilus memiliki
peran sebagai probiotik, mengurangi gejala intoleransi laktosa dan
gangguan gastrointestinal lainnya. Lactobacillus bulgaricus adalah
bakteri yang membantu dalam proses fermentasi yoghurt. Bakteri ini
pertamakali diidentifikasi oleh seorang dokter yang bernama Stamen
grigorov pada tahun 1905 asal Bulgaria. Bakteri ini mengubah laktosa
menjadi asam laktat. Asam ini sekaligus dapat mengawetkan susu dan
mendegradasi laktosa sehingga orang yang toleran terhadap susu murni
dapat mengkonsumsi yogurt tanpa mendapat masalah kesehatan.
Fermentasi
adalah proses yang berlangsung dalam keadaan anaerob, dimana dalam
proses ini tidak melibatkan serangkaian transfer elektron yang
dikatalisis oleh enzim yang terdapat dalam membran sel. Yoghurt
berasal susu yang
kemudian ditambahkan dengan bakteri yang akan membentuk asam laktat.
Bakteri yang biasa digunakan dalam proses pembuatan yogurt adalah
bakteri Bifidobacterium
sp.,
Lactobacillus
sp. atau
bakteri Streptococcus
thermophilus dan
Lactobacillus
bulgaricus.
Bakteri-bakteri tersebut yang akan memicu proses fermentasi dari
susu, mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Efek lain dari
proses fermentasi adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan
susu menjadi kental. Hasil akhirnya susu akan terasa asam dan kental,
inilah bentuk yoghurt dasar yang telah jadi.
Cara
Pembuatan Yoghurt
- Siapkan susu yang sudah dicairkan dengan air matang sebanyak 1 liter lalu tambahkan susu krim sebanyak 15%.
- Masak dengan api kecil sambil diaduk terus selama 30 menit tetapi jangan sampai mendidih. Hal ini hanya bertujuan untuk menguapkan air sehingga nantinya akan terbentuk gumpalan atau solid yoghurt.
- Jika sudah, solid yoghurt lalu diangkat dan didinginkan kira-kira sampai hangat-hangat kuku baru kemudian ditambahkan bibit yoghurt sebanyak 2 – 5% dari jumlah yoghurt yang sudah mengental tadi. Bibit yoghurt memang tidak dijual di pasaran secara bebas tetapi dapat anda peroleh disalah satu toko. Atau secara sederhananya kita dapat menggunakan yogurt yang plain (tanpa rasa tambahan), tanpa gula dan tanpa aroma sebagai bibit yoghurt.
- Diamkan selama 24 jam dalam wadah tertutup untuk menghasilkan rasa asam dan bentuk yang kental .
- Semakin tinggi total solidnya maka cairan bening yang tersisa semakin sedikit, dan yoghurt yang dihasilkan semakin bagus. Solid yoghurt yang belum diberikan tambahan rasa ini dapat juga dijadikan bibit yoghurt untuk pembuatan selanjutnya.
- Setelah berbentuk yoghurt dapat ditambahkan sirup atau gula bagi yang tidak kuat asamnya, bahkan bisa ditambahkan dengan perasa tambahan makanan seperti rasa jeruk, strawberry dan leci yang dapat kita peroleh di apotek-apotek. Yoghurt dapat disajikan tidak hanya sebagai minuman, tetapi juga dapat disajikan bersama salad buah sebagai sausnya ataupun sebagai bahan campuran es buah.
- Yoghurt yang sudah jadi dapat ditempatkan di wadah plastik ataupun kaca. Kalaupun kita ingin menggunakan wadah plastik sebaiknya yang agak tebal, akan tetapi bila ingin menyimpan yoghurt untuk waktu yang lebih lama sebaiknya menggunakan
2. KEJU
Susu
memiliki reputasi yang baik sebagai makanan yang sangat bergizi.
Sayangnya, kandungan gizi yang tinggi tidak hanya menarik bagi
manusia. Jika dibiarkan untuk waktu yang lama, nutrisi yang ada di
dalam susu memungkinkan mikroorganisme untuk tumbuh sehingga
menyebabkan susu tidak layak untuk konsumsi manusia. Pada zaman kuno,
cara utama untuk mengawetkan susu adalah untuk mengubahnya menjadi
keju. Menurut
FDA, keju adalah produk yang dibuat dengan cara mengkoagulasikan
kasein susu, susu krim atau susu yang kaya dengan krim. Koagulasi
dapat dilakukan dengan koagulasi garam, asam atau enzim, pemekatan
atau kombinasinya (Zubaidah, 1998). Setelah dikoagulasi, curd
(padatan yang sebagian besar kandungannya protein) yang dihasilkan
diperam, ada juga jenis keju yang tidak melalui pemeraman.
Jenis keju yang
dihasilkan tergantung dari bermacam-macam faktor.
Menurut
Kordylas (1991), faktor penting dalam pembuatan keju adalah kandungan
air dan pemeraman. Berdasarkan pada kandungan airnya keju dibagi dua
kelas yaitu keju lunak yang mengandung 40-75% air yang mudah busuk
dan keju keras yang mengandung 30-40 % air yang dapat disimpan
beberapa tahun di bawah kondisi penyimpanan yang baik. Keju
merupakan salah satu bahan pangan yang kaya akan protein, lemak,
kalsium, fosfor, riboflavin dan vitamin-vitamin lain dalam bentuk
pekat.
Keju
dadih sejati adalah massa susu fermentasi yang dipadatkan. Susu
biasanya dari sapi, namun susu kambing dan susu domba juga digunakan
sebagai bahan baku keju. Fermentasi dilakukan oleh bakteri yang
menghasilkan laktat dengan fermentasi laktosa (gula susu). Laktat
menghambat pertumbuhan organisme lain yang akan merusak makanan atau
menyebabkan penyakit. Dalam pembuatan keju, pada perlakuan awal, 2
spesies yang paling umum digunakan bakteri Lactobacillus
casei dan
Streptococcus
lactis.
Pembuatan keju modern menggunakan susu bebas bakteri yang kultur
bakteri murni ditambahkan sehingga populasi bakteri dalam keju mudah
diprediksi dan aman untuk dimakan. Proses mengental selama pembuatan
keju yang terjadi dalam kondisi asam disebabkan oleh (asam laktat)
laktat yang diekskresikan oleh bakteri. Selama waktu pematangan keju,
bakteri dalam dadih (curd) mati dan dicerna oleh enzim mereka sendiri
(suatu proses yang disebut dengan otolisis). Ini mengeluarkan zat
yang rasa keju. Bakteri yang menghasilkan asam propionat bertanggung
jawab atas rasa khas tersebut, dan karbon dioksida bertanggung jawab
atas ‘lubang-lubang’ yang terdapat pada keju.
Prinsip
pembuatan keju adalah bahwa protein dalam keju mengalami flokulasi
dan mengikutkan 90% lemak susu dalam pengolahan. Keju dapat dibuat
dengan mengendapkan protein menggunakan suatu asam. Asam tersebut
dapat dihasilkan oleh bakteri atau asam yang ditambahkan. Apabila
menggunakan asam, dapat digunakan asam asetat, asam laktat, asam
sitrat dan dapat pula digunakan asam alami seperti sari buah sitrun.
Susu dipanaskan 80-90ÂșC dan asam ditambahkan berupa tetesan sambil
dilakukan pengadukan sampai massa terpisah, setelah curd ditiriskan,
dapat diproses lebih lanjut.
Teknik
dan variasi pembuatan keju dapat dilakukan/dikembangkan menurut
kreativitas yang tak terbatas. Misalnya dengan penambahan
biji-bijian, herba, minuman beralkohol, potongan buah-buahan dan
pewarna ke dalam curd.
Pewarna
yang digunakan biasanya adalah merah annatto.
Penambahan
garam ke dalam keju biasanya adalah untuk menurunkan kadar air dan
sebagai pengawet. Di
dunia terdapat beragam jenis keju. Prinsip dasar pembuatan keju
yaitu:
- Pasteurisasi susu: dilakukan pada susu 70°C, untuk membunuh seluruh bakteri pathogen.
- Pengasaman susu. Tujuannya adalah agar enzim rennet dapat bekerja optimal. Pengasaman dapat dilakukan dengan penambahan lemon jus, asam tartrat, cuka, atau bakteri Streptococcus lactis. Proses fementasi oleh streptococcus lactis akan mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat sehingga derajat keasaman (pH) susu menjadi rendah dan rennet efektif bekerja.
- Penambahan enzim rennet. Rennet memiliki daya kerja yang kuat, dapat digunakan dalam konsentrasi yang kecil. Perbandingan antara rennet dan susu adalah 1:5.000. Kurang lebih 30 menit setelah penambahan rennet ke dalam susu yang asam, maka terbentuklah curd. Bila temperatur sistem dipertahankan 40 derajat celcius, akan terbentuk curd yang padat. Kemudian dilakukan pemisahan curd dari whey.
- Pematangan keju (ripening). Untuk menghasilkan keju yang berkualitas, dilakukan proses pematangan dengan cara menyimpan keju ini selama periode tertentu. Dalam proses ini, mikroba mengubah komposisi curd, sehingga menghasilkan keju dengan rasa, aroma, dan tekstur yang spesifik. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi penyimpangan seperti temperatur dan kelembaban udara di ruang tempat pematangan. Dalam beberapa jenis keju, bakteri dapat mengeluarkan gelembung udara sehingga dihasilkan keju yang berlubang-lubang.
3.YAKULT
Yakult adalah
minuman susu fermentasi, yang dibuat dengan cara memfermentasi susu
bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup Lactobacillus
casei Shirota strain. Di dalam setiap botol Yakult terdapat lebih
dari 6,5 milyar bakteri L.
Casei Shirota Strein
yang mampu melewati asam lambung dan cairan empedu sehingga dapat
berperan secara maksimal di dalam usus. Pada tahun 1930, almarhum Dr.
Minoru Shirota, pendiri perusahaan Yakult, telah berhasil
mengkulturkan berbagai jenis bakteri asam laktat dan memilih satu
jenis bakteri yang bersifat paling tahan terhadap cairan pencernaan.
Menurut
Dr. Minoru Shirota juga memperkuatnya sehingga menjadi strain baru
yang unggul. Karena itu, berbeda dengan bakteri lain, bakteri ini
dapat menaklukkan berbagai hambatan fisiologis seperti asam lambung
dan cairan empedu sehingga dapat mencapai dan bertahan hidup dalam
usus manusia.Dari dalam usus bakteri ini membantu meningkatkan
kesehatan kita dengan cara mengaktifkan sel-sel kekebalan,
meningkatkan jumlah bakteri berguna, dan mengurangi jumlah bakteri
yang merugikan. Menurut Margawani (1995), Lactobacilllus casei adalah
galur unggul yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam
minuman dasar susu. Selain bakteri ini mampu bertahan dari pengaruh
asam lambung, juga mampu bertahan dalam cairan empedu sehingga mampu
bertahan hidup hingga usus halus.
Peranan lain
terhadap kesehatan manusia adalah
- untuk memperbaiki penyerapan kalsium pada usus,
- melancarkan buang air besar,
- penyerapan bahan karsinogenik,
- membunuh bakteri patogen dan bersifat anti tumor
- memberi efek menguntungkan pada usus halus dengan meningkatkan keseimbangan mikroorganisme dalam saluran pencernaan.
Proses
pembuatan yakult adalah dengan cara memfermentasi campuran susu bubuk
skim dan glukosa menggunakan bakteri Lactobacillus
casei Shirota strain.
Yakult dibuat dari bahan-bahan bakteriLactobacillus
casei Shirota strain hidup,
susu bubuk skim, sukrosa dan glukosa, perisa, air, serta yakult ini
tidak menggunakan bahan pengawet.
Yakult dapat bertahan sejak pembuatannya sampai dengan tanggal kadaluwarsa tanpa menggunakan pengawet adalah dikarenakan asam laktat yang dihasilkan secara alami selama proses fermentasi dapat memperpanjang umur simpannya, pembuatannya secara hygienis penyimpanannya pada suhu dibawah 10°C.
Yakult dapat bertahan sejak pembuatannya sampai dengan tanggal kadaluwarsa tanpa menggunakan pengawet adalah dikarenakan asam laktat yang dihasilkan secara alami selama proses fermentasi dapat memperpanjang umur simpannya, pembuatannya secara hygienis penyimpanannya pada suhu dibawah 10°C.
Yakult merupakan
produk susu fermentasi dengan menggunakan starter tunggal yaitu
Dornic atau 0,5% asam Lactobacillus casei. Kecepatan pertumbuhan
bakteri ini berkisar 50 laktat setelah 48 jam. Lactobacillus casei
berbentuk batang tunggal dan termasuk golongan bakteri
heterofermentatif, fakultatif, mesofilik, dan berukuran lebih kecil
dari pada Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus acidophillus, dan
Lactobacillus helveticus. Lactobacillus casei akan merubah ribosa
menjadi asam laktat dan asam asetat, perubahan ribosa diinduksi oleh
faseketolase . Bakteri asam laktat akan menghidrolisis laktosa yang
ada di dalam susu menjadi berbagai macam senyawa karbohidrat yang
lebih sederhana misalnya glukosa dan galaktosa seperti yang terdapat
dalam produk yakult.
Pembuatan
yakult menurut Kurman (1992) adalah dengan cara mensterilisasi susu
terlebih dulu selama 3 sampai 4 detik, kemudian ditanamkan
Lactobacillus casei pada suhu 140 °C selama empat hari. Nilai gizi
yakult yaitu protein (Strain shirota) diinkubasi pada suhu 37° C,
1,2%, lemak 0,1%, mineral 0,3%, karbohidrat 16,5%, air 81,9%, dan
nilai kalori tiap 100 gram. Lactobacilllus casei adalah galur unggul
yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu.
Selain bakteri ini mampu bertahan dari pengaruh asam lambung, juga
mampu bertahan dalam cairan empedu sehingga mampu bertahan hidup
hingga usus halus.
Langkah pertama
produksi susu ini disebut dengan proses pembibitan dimana bakteri
Lactobacillus casei yang khusus didatangkan dari Jepang dicampur
dengan glukosa dan susu bubuk skim. Glukosa merupakan media bagi
bakteri ini untuk hidup. Pembelahan bakteri ini cukup lama sekitar 1
hari setiap pembelahannya. Proses ini dilakukan selama 1-4 hari
didalam inkubator, setelah itu dipindakan kedalam inkubator yang
berisi sukrosa & aroma untuk membentuk yakon (Yakult Konsentrat)
selama 1 minggu. Kemudian diencerkan dengan air dan dikemas didalam
botol plastik yang dibuat dari polistiren.
Tahapan
Proses Pembuatan Yakult:
1. Tangki pelarutan
Bahan-bahan utama
yaitu susu bubuk skim dan glukosa dicampur dengan air dan ditampung
dalam tangki pelarutan.
2. Tangki pembibitan
Dalam tangki ini
bibit bakteri Lactobacillus
Casei Shirota
Strain disiapkan dan dikembangbiakkan.
3.
Tangki fermentasi
Selanjutnya bibit
bakteri Lactobacillus
Casei Shirota
Strain dicampu dengan campuran bahan-bahan di no. 1 diatas dan
dimasukkan kedalam tangki fermentasi.
3. Proses
homogenizer
Tahap berikutnya
dilakukan proses Homogenizer dan diawasi secara ketat.
4. Tangki pencampur
Hasil proses
homogenizer tersebut dicampur dengan sirup dari tangki sirup dan
disimpan dalam tangki pencampur.
5. Tangki penampung
Kemudian hasil dari
proses no. 4 tersebut dicampur dengan air yang sudah di sterilisasi
dan ditampung didalam tangki penampung.
6. Mesin pembuat
botol
Untuk menjaga
higienitas dari Yakult, maka proses pembuatan botol dilakukan sendiri
oleh Yakult Indonesia.
7. Mesin pengisian
Selanjutnya minuman
Yakult sudah siap diisi ke dalam botol. Di botol tersebut juga
dicetak semua informasi yang ada seperti kandungan nutrisi, tanggal
kadaluwarsa, dll.
8. Mesin pengepakan
Botol-botol yang
sudah terisi untuk selanjutnya dikemas dalam kemasan dimana 1 kemasan
( packing ) terdiri dari 5 botol Yakult.
9. Ruang pendingin
Kemasan yang berisi
botol Yakult disimpan dalam ruang pendingin untuk menjamin kualitas
dari minuman kesehatan Yakult.
10. Distribusi
Dari ruang pendingin
tersebut selanjutnya Yakult siap didistribusikan ke pelanggan melalui
sistem penjualan langsung ( Direct Sales ) untuk dikirim ke toko-toko
dan supermarket maupun melalui sistem penjualan oleh Ibu-ibu Yakult
Lady untuk dikirim ke rumah-rumah setiap hari.
5. MENTEGA
Mentega atau
disebut juga buttermilk dihasilkan dari susu skim atau
susu rendah lemak dengan bantuan bakteri asam laktat. Buttermilk
mempunyai karakteristik pada tekstur, rasa asam dan aroma. Tekstur
dihasilkan dari pemecahan dadih. Aroma dan rasa disebabkan oleh
diasetil, asetildehid dan produk metabolik lain dilepaskan oleh
bakteri fermentasi. Kultur yang digunakan untuk membuat buttermilk
merupakan kultur asam laktat yang terdiri dari Streptococcus
cremoris, S.diacetylactis, dan Leuconostoc
cremoris.
Jenis biakan bakteri pemula (starter culture) berbeda diantara
pabrikan (manufaktur) dan beberapa menggunakan Lactobacillus
bulgaricus untuk
membuat butter milk Bulgaria. Produksi asam dan pembentukan dadih
dihasilkan oleh Streptococcus
cremoris
sedangkan aroma dan rasa dihasilkan dari metabolisme dan multifikasi
oleh dua jenis bakteri yang lain yaitu
: S.diacetylactis, dan Leuconostoc
cremoris.
Cara
pembuatan mentega
Mentega dapat
dibuat dari lemak hewani, yakni salah satunya diproduksi dari lemak
beef yang disebut oleo-margarine. Mentega sedikitnya mengandung 80%
lemak dari total beratnya. Sisanya (kurang lebih 17-18%) terdiri dari
turunan susu skim, air, atau protein kedelai cair. Dan sisanya 1-3%
merupakan garam, yang ditambahkan sebagai flavor.
Proses Pembuatan :
1. Tahap Netralisasi
Netralisasi adalah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas
dari minyak atau lemak dengan cara mereaksikan asam lemak bebas
dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun (soap
stock). Netralisasi dengan kaustik soda (NaOH) banyak dilakukan dalam
skala industri, karena lebih efisien dan lebih murah dibandingkan
dengan cara netralisasi lainnya.
2. Tahap Bleaching
(pemucatan) Pemucatan ialah suatu proses pemurnian untuk
menghilangkan zat-zat warna yang tidak disukai dalam minyak.
Pemucatan dilakukan dengan mencampur minyak dengan sejumlah kecil
adsorben, seperti bleaching earth (tanah pemucat), dan karbon aktif.
Zat warna dalam minyak akan diserap oleh permukaan adsorben dan juga
menyerap suspensi koloid (gum dan resin) serta hasil degradasi minyak
misalnya peroksida. (Ketaren,1986).
3. Tahap Hidrogenasi
Hidrogenasi adalah proses pengolahan minyak atau lemak dengan jalan
menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak, sehingga
akan mengurangi ketidakjenuhan minyak atau lemak, dan membuat lemak
bersifat plastis. Proses hidrogenasi bertujuan untuk menjenuhkan
ikatan rangkap dari rantai karbon asam lemak pada minyak atau lemak.
Proses hidrogenasi dilakukan dengan menggunakan hydrogen murni dan
ditambahkan serbuk nikel sebagai katalisator. Nikel merupakan katalis
yang sering digunakan dalam proses hidrogenasi daripada katalis yang
lain (palladium, platina, copper chromite). Hal ini karena nikel
lebih ekonomis dan lebih efisien daripada logam lainnya. Nikel juga
mengandung sejumlah kecil Al dan Cu yang berfungsi sebagai
promoter dalam proses hidrogenasi minyak.
4. Tahap
Emulsifikasi Proses Emulsifikasi ini bertujuan untuk mengemulsikan
minyak dengan cara penambahan emulsifier fase cair dan fase minyak
pada suhu 80oC dengan tekanan 1 atm. Terdapat dua tahap pada proses
Emulsifikasi yaitu:
a. Proses
pencampuran emulsifier fase minyak Emulsifier fase minyak merupakan
bahan tambahan yang dapat larut dalam minyak yang berguna untuk
menghindari terpisahnya air dari emulsi air minyak terutama dalam
penyimpanan. Emulsifier ini contohnya Lechitin sedangkan penambahan
b- karoten pada mentega sebagai zat warna serta vitamin A dan D untuk
menambah gizi.
b. Proses
pencampuran emulsifier fase cair Emulsifier fase cair merupakan bahan
tambahan yang tidak larut dalam minyak. Bahan tambahan ini
dicampurkan ke dalam air yang akan dipakai untuk membuat emulsi
dengan minyak. Emulsifier fase cair ini adalah : garam untuk
memberikan rasa asin TBHQ sebagai bahan anti oksidan yang mencegah
teroksidasinya minyak yang mengakibatkan minyak menjadi rusak dan
berbau tengik. Natrium Benzoat sebagai bahan pengawet
(Bailey’s,1950). Vitamin A dan D akan bertambah dalam minyak.
Selain itu minyak akan berbentuk emulsi dengan air dan membentuk
margarin. Beberapa bahan tambahan seperti garam, anti oksidan dan
Natrium benzoat juga akan teremulsi dalam mentega dalam bentuk
emulsifier fase cair.
Manfaat
masing - masing produk untuk kehidupan manusia ;
- Yogurt
Kandungan bakteri
baik di dalam yogurt bukan cuma menguntungkan pencernaan tapi juga
bisa melangsingkan hingga mempercantik kulit. Beberapa manfaat yang
ditawarkan yogurt untuk kesehatan manusia :
- Mencerahkan kulit
Yogurt merupakan
salah satu bahan alami di dalam kulkas yang bisa kita pakai untuk
merawat wajah. “Yogurt mengandung asam laktat, komponen yang juga
sering dipakai dalam produk peeling kimia,” kata ahli dermatologi
Hema Sundaram. Masker yogurt bisa dipakai untuk mengelupas lapisan
atas epidermis secara lembut. Bila dilakukan secara teratur kulit
akan terhindar dari jerawat, vlek hitam, bahkan mencegah jerawat.
Untuk hasil terbaik, campurkan 1 cangkir yogurt dengan 2-3 tetes
minyak zaitun lalu usapkan di wajah. Biarkan 20 menit lalu bilas.
- Pembersih ramah lingkungan
Jadikan
barang-barang logam lebih bersinar dengan yogurt. Kandungan asam
laktat dalam yogurt cukup efektif menghilangkan noda.
- Menyehatkan pencernaan
Probiotik (bakteri
baik) di dalam yogurt telah terbukti akan menyehatkan mikroflora di
dalam usus. Untuk mendapatkan manfaat sehat probiotik, pastikan
produk yogurt favorit Anda mengandung sedikitnya satu juta koloni
forming units (CFUs) bakteri hidup.
- Mencegah hipertensi
Alasan sehat lainnya
untuk rutin mengonsumsi yogurt adalah mencegah penyakit jantung.
Protein spesial di dalam yogurt serta kandungan kalsium, magnesium,
dan potasium-nya bermanfaat untuk mencegah tekanan darah tinggi.
- Keju
Apapun jenisnya,
keju pasti berbahan dasar susu segar. Tahap pemadatan dan fermentasi
selama proses pembuatan semakin meningkatkan nilai gizi keju.
Kandungan protein misalnya, keju lebih tinggi jika dibandingkan susu
segar. 100 gr keju rata-rata mengandung 22.8 gr protein, sedangkan
susu segar hanya 3.2 per 100 gr. Begitu juga dengan kandungan
kalsium, keju mengandung 777 mg dan susu segar hanya sekitar 143 mg
setiap 100 gr berat bahan. Selain kandungan nutrisi di atas, keju
juga tinggi karbohidrat, lemak, zat besi, lemak dan fosfor. Dengan
mengkonsumsi 100 gr keju, kebutuhan kalsium anda tersuplai 20 – 25%
dari kebutuhan kalsium sehari. Dari beberapa hasil penelitian
mengkonsumsi keju dapat mengurangi gejala sindrom pra menstruasi dan
memperkuat tulang. Kandungan beragam mineral yang tinggi pada keju
sangat baik untuk melindungi gigi dari karies, ini dikarenakan unsur
tadi dapat memperkuat mineralisasi email pada gigi. Walaupun banyak
manfaatnya bagi kesehatan, bagi penderita laktosa intoleran, keju
pantang dikonsumsi. Gula susu (laktosa) yang terkandung dapat
menimbulkan bahaya bagi tubuh. Kandungan garam dan lemak pada keju
juga cukup tinggi, karenanya disarankan bagi penderita ginjal,
jantung, kantung empedu dan penyakit hati sebaiknya membatasi jumlah
konsumsi keju..
- Yakult
Dengan mengkonsumsi
Yakult setiap hari berarti kita memasukkan sekurang-kurangnya 6,5
milyar bakteri Lactobacillus
casei Shirota
strain hidup kedalam usus kita.
Usus kita memainkan peran yang penting dalam kesehatan kita. Bahkan proses penuaanpun dimulai dari usus. Karena itu yang terpenting dalam menjaga kesehatan adalah menjaga kesehatan usus. Manfaat Yakult adalah terletak pada bakterinya yang mampu hidup sampai usus kita karena itu bakteri ini dapat memberikan manfaat seperti:
Usus kita memainkan peran yang penting dalam kesehatan kita. Bahkan proses penuaanpun dimulai dari usus. Karena itu yang terpenting dalam menjaga kesehatan adalah menjaga kesehatan usus. Manfaat Yakult adalah terletak pada bakterinya yang mampu hidup sampai usus kita karena itu bakteri ini dapat memberikan manfaat seperti:
- Mencegah gangguan pencernaan
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Meningkatkan jumlah bakteri berguna dalam usus
- Mengurangi racun dalam usus
- Membatasi jumlah bakteri yang merugikan dalam usus.
4. Mentega
- Mentega boleh jadi merupakan sumber lemak. Namun, jika tahu bagaimana mengolah dan jumlahnya sesuai, mentega bakal memberikan manfaat untuk tubuh. Mentega mengandung lemak yang berasal dari hewan dan bersifat alami. Mentega merupakan hasil emulsi sederhana dari lemak susu, protein, dan air.
- Mentega menjadi sumber makanan berenergi tinggi yang kaya vitamin A serta mengandung 700 kalori dalam 100 gramnya. Vitamin A pada mentega baik fungsinya untuk menjaga sistem kardiovaskular dalam tubuh.
- Selain itu, mentega juga mengandung vitamin D yang membantu pertumbuhan tulang dan gigi. Juga vitamin E serta selenium yang berfungsi menjaga sistem saraf dan kekebalan tubuh. Karena itu, jangan buru-buru mengganti mentega Anda dengan margarin. Apalagi, banyak jenis margarin yang diproses dengan menambahkan bahan kimia ke dalamnya. Kandungan lemak jenuhnya pun bisa menyebabkan risiko penyakit jantung koroner dan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Meskipun mentega lebih aman untuk dikonsumsi, ada baiknya jumlahnya juga diperhatikan. Jangan makan cake ataupun kue-kue hingga merasa kekenyangan. Makanlah secukupnya, satu atau dua potong cukup sehingga tidak akan membuat kegemukan ataupun menimbulkan jenis penyakit lain.
0 comments:
Post a Comment