Jamur merang
(Volvariella volvacea) merupakan salah satu spesies jamur pangan
yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang
beriklim tropis atau subtropis. Jamur merang memiliki bentuk bulat
telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung.
Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan
berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat
muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh
buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang.
Di dalam tubuh jamur
merang yang bulat dan berwarna putih kecokelatan tersebut, sedikitnya
terdapat kandungan protein sekitar 3,2 gram dalam setiap 100 gram
jamur segar. Selain itu, jamur merang juga memiliki kandungan kalsium
dan fosfor cukup tinggi, yaitu 51 mg dan 223 mg, serta mengandung 105
kj kalori dengan kandungan lemak rendah 0,9 gram. Hal inilah yang
mendorong masyarakat mulai berminat untuk memanfaatkan jamur merang
sebagai salah satu alternatif bahan pangan yang baik untuk kesehatan.
Budidaya jamur ini tidak
sulit. enis jamur ini mulai dibudidayakan pertama kali sejak
pertengahan abad 17, dan di Indonesia sendiri budidaya jamur merang
diperkirakan mulai dikembangkan sekitar tahun 1950-an.Jamur merang
dibudidayakan di dalam bangunan yang disebut kumbung. Sesuai namanya
jamur ini tumbuh baik pada media merang dan jerami yang telah
terkomposkan. Namun praktik budidaya lebih lanjut juga mendapati
jamur ini tumbuh baik pada kompos sampah kertas, tandan kosong sawit,
kompos batang pisang dan kompos bio massa pada umumnya. Menurut
penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi
dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal
sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang
relatif tinggi, antara 30-38 °C dengan suhu optimum pada 35 °C.
Untuk bisa membudidayakan
jamur merang, kita dapat menggunakan media tanam berupa jerami atau
merang, limbah pabrik kertas, ampas batang aren, limbah kelapa sawit,
ampas sagu, sisa kapas, kulit buah pala, sisa tanaman jagung, daun
pisang, serbuk gergaji kayu, dan lain sebagainya. Bagi Anda yang
berminat memulai bisnis budidaya jamur merang, berikut kami
informasikan beberapa cara budidaya jamur yang harus dipersiapkan.
Persiapan Bibit Jamur
Merang
Persiapan bibit jamur
menjadi poin penting sebelum akhirnya menekuni bisnis budidaya jamur.
Bagi Anda yang membudidayakan jamur merang skala rumah tangga,
alangkah lebih efisien bila Anda memulainya dari bibit F3 menjadi F4
dan dibudidayakan hingga masa panen tiba. Sedangkan bagi Anda yang
tertarik membangun perusahaan budidaya jamur merang dengan skala
industri, tidak ada salahnya bila Anda membiakkan bibit murni, bibit
F1, F2, F3 hingga F4 dengan bantuan fasilitas yang memadai.
Teknik Budidaya Jamur
Merang
Apabila persiapan bibit
jamur sudah selesai, maka tahapan selanjutnya yang perlu Anda lakukan
yaitu mempersiapkan teknik budidaya jamur yang akan digunakan.
Berikut tahapan-tahapan yang diperlukan dalam membudidayakan jamur
merang. Pada dasarnya jamur merang memiliki habitat hidup di
tempat-tempat berupa sisa tumbuhan atau makhluk hidup yang telah
mengalami pelapukan/pembusukan. Untuk menyiasatinya, Anda bisa
membuat media buatan dari campuran jerami padi dan kapas (50% : 50%),
kapur pertanian (2% dari berat jerami dan kapas), bekatul (10%), dan
urea (1%).
Fermentasi
Untuk mempercepat proses
pelapukan media, Anda bisa melakukan proses fermentasi dengan cara
memotong jerami padi dengan ukuran 10-15cm, campur dengan kapas, dan
kapur lalu rendam dalam air selama 24 jam. Setelah itu angkat
campuran media tersebut dan tumpuk diatas lantai dengan ukuran 1,5 m
x 1,5 m x 1,5 m. Tutup tumpukan media tersebut dengan plastik, dan
diamkan 4-6 hari. Setiap 2-3 hari campuran media harus di bolak
balik, sebelum akhirnya ditambahkan 10% dedak, 1% superpospat, dan 1%
kapur pertanian.
Sterilisasi dalam kumbung
jamur
Tahapan sterilisasi
dilakukan dengan cara memasukan media tanam secara merata di atas rak
tanam yang disiapkan dalam kumbung jamur, buatlah ketebalan media
dengan ukuran 15-20 cm. Tutup rapat kumbung jamur, lalu alirkan uap
panas ke dalam kumbung tersebut. Proses ini dilakukan selama 2-4 jam
hingga suhu di dalam kumbung jamur naik sampai 70ºC, selanjutnya
diamkan rumah kumbung jamur sekitar 24 jam, hingga suhunya kembali
turun menjadi 32-35 ºC.
Inokulasi (penanaman
bibit)
Penanaman bibit jamur
merang dilakukan dengan menebarkan langsung bibit ke rak tanam yang
telah disterilisasikan. Apabila Anda menggunakan media tanam dengan
ukuran tinggi sekitar 15-20 cm, panjang 3 m dan lebar 1 m,
diperkirakan bibit jamur yang Anda butuhkan berkisar 10-14 botol
bibit jamur merang dengan isi 220 cc.
Inkubasi
Proses inkubasi bibit
jamur merang bisa Anda lakukan di rumah kumbung jamur. Idealnya
tingkat suhu yang dibutuhkan antara 32-35 ºC, dengan kelembaban 65%,
dan bantuan cahaya lampu TL sebesar 60 watt. Disamping itu untuk
mempercepat pertumbuhan misellium, kumbung jamur harus tetap ditutup
selama 3-4 hari. Dan setelah 4-8 hari biasanya misellium akan tumbuh
membentuk primordia jamur, hingga pada akhirnya bisa dipanen setelah
8-12 hari. Waktu panen jamur merang yang paling tepat adalah saat
kuncupnya belum mekar. Bila jamur dipanen ketika kuncup telah mekar,
maka nilai ekonomisnya akan turun dan kurang diminati pasar.
0 comments:
Post a Comment