Agrotekno Sarana Industri
085741862879
Jual Aneka Botol Plastik Kemasan, Plastik Foil, Mesin Sealer (alat kemasan),.......
085741862879
Jual Aneka Botol Plastik Kemasan, Plastik Foil, Mesin Sealer (alat kemasan),.......
Di era globalisasi sekarang ini, manusia
semakin mudah mendapatkan apa yang dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari. Kemajuan teknologi di berbagai bidang telah menghasilkan
beraneka macam produk yang dapat dipasarkan ke seluruh dunia.
Didukung dengan kemajuan teknologi informasi yang semakin deras dan
canggih, sehingga beraneka produk dapat dengan mudah dipromosikan
secara online melalui internet hingga diakses di seluruh belahan
dunia. Dengan semakin meluasnya akses promosi, maka setiap orang
dapat dengan mudah memesan produk yang diinginkannya tanpa harus
bertemu langsung dengan produsen atau pemasar. Bisnis online kini
semakin marak, dan dapat dijadikan sebagai media bisnis yang cukup
efektif dan murah. Berkembangnya berbagai macam produk yang beredar
di pasaran baik produk pangan atau non-pangan tidak lepas dari
berkembangnya teknologi kemasan.
Kemasan memiliki peran penting dalam penciptaan
produk. Pengemasan adalah suatu sistem terpadu untuk mengawetkan,
melindungi, menyiapkan produk, hingga siap untuk ditransportasi dan
didistribusikan ke konsumen dengan cara yang efektif, efisien, murah
dan mudah. Kemasan harus dapat melindungi produk, baik dari
pengaruh luar maupun dari dalam, seperti sinar ultra violet,
kelembaban, pengaruh O2 serta harus dapat melindungi dari pengaruh
Handling
yang tidak benar. Penggunaan bahan baku yang berkualitas dan Handling
yang benar merupakan upaya melindungi produk mulai dari saat dikemas,
dikonsumsi, hingga tanggal kadaluarsa atau saat digunakan oleh
konsumen.
Selain untuk melindungi produk dari kerusakan
yang disebabkan oleh tekanan, suhu, atau bahan kontaminan berupa
bahan fisik, kimiawi, atau mikrobiawi, kemasan juga memiliki fungsi
estetik sehingga produk yang disajikan memiliki daya tarik.
Diperlukan keahlian dalam memadukan peran desain, proses cetak dan
finishing serta proses pembuatan di mesin pengemasan. Bentuk, ukuran,
warna serta jelas dan lengkapnya informasi yang dicetakkan harus
dapat menimbulkan suatu daya tarik yang luar biasa kuat. Penampilan
gambar atau ilustrasi ini sangat mempengaruhi 75% keputusan konsumen
untuk membeli suatu produk. Jadi, kemasan sangat
menentukan ketertarikan konsumen terhadap suatu produk. Jika
kemasannya bagus dan menarik, konsumen akan mengamati lebih detail
produk yang ditawarkan tersebut. Selanjutnya, penentuan
keputusan pemilihan produk yang akan dibeli hanya berlangsung 3
(tiga) detik sebelum konsumen meninggalkan tempat tersebut.
Bentuk kemasan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan harus
selalu merupakan produk kreatif dan inovatif serta mengikuti
tren yang sedang berkembang, sehingga dapat tampil beda atau
selangkah lebih maju dari kemasan – kemasan sejenis yang ada.
Kemasan juga berfungsi untuk memberi informasi
mengenai produk yang disajikan. Cetakan yang tertera di kemasan,
harus tertulis, terbaca dan terlihat dengan jelas jenis produk, nama
produsen atau pengimpor dan pengedar di Indonesia, isi/berat, ukuran,
cara penggunaanya dan tanda – tanda lainnya yang diperlukan,
seperti: Nutrition Fact, No Pendaftaran (PIRT/MD/ML), Label Halal,
Barcode, Expire Date, dll.
Kemasan juga berfungsi sebagai Brand Image.
Brand image membuat konsumen atau siapapun yang melihat
sepintas suatu kemasan, dapat segera mengetahui produk yang
dikemasnya. Hal ini dikarenakan adanya suatu ciri unik yang mudah
dikenali atau ciri khusus yang sudah melekat di kemasan produk
tersebut sejak lama. Ciri khusus/unik tersebut juga sangat
memudahkan konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Branding sangat
mempengaruhi konsumen untuk memilih suatu produk secara emosional
sebelum dipikir secara rasional karena otak sebelah kiri yang
mengontrol emosi lebih cepat bereaksi. Aspek penggunaan warna juga
sangat berperan dalam membentuk Brand Image suatu produk. Produk yang
ditujukan ke segmen wanita, selalu menggunakan warna-warna muda,
putih dan warna-warna segar lainnya. Sedangkan warna-warna kuat
digunakan untuk produk-produk yang ditujukan untuk pria.
Untuk
mengemas produk, maka perlu memilih jenis kemasan yang tepat
disesuaikan dengan jenis produk yang dikemas, bentuk kemasan, bahan
kemasan, efesiensi biaya, estetika, dan lain-lain. Oleh karena itu
kita perlu mengenal jenis kemasan dan karakteristiknya agar kemasan
yang kita pilih sesuia dengan karakteristik produk, aman, dan
menarik. Untuk mengenali jenis kemasan botol terdapat kode-kode yang
tertera pada botol tersebut antara lain: Tanda
segitiga (reycle) yg biasanya ada di botol-botol plastik, baik
minuman plastik biasa, shampo, botol bayi dan lain-lain, di sini akan
dijelaskan arti dari simbol tersebut, efek samping dan dampaknya
1.
PET — Polyethylene Terephthalate
Biasanya,
pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang
dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene
terephthalate). Biasa dipakai untuk botol plastik yang
jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol
jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol Jenis PET/PETE ini
direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI,kenapa?Bila terlalu sering
dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas,
akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh
dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
Di
dalam membuat PET, menggunakan bahan yang disebut dengan antimoni
trioksida, yang berbahaya bagi para pekerja yang berhubungan dengan
pengolahan ataupun daur ulangnya, karena antimoni trioksida masuk ke
dalam tubuh melalui sistem pernafasan, yaitu akibat menghirup debu
yang mengandung senyawa tersebut.
Terkontaminasinya
senyawa ini dalam periode yang lama akan mengalami: iritasi kulit dan
saluran pernafasan. Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan
masalah menstruasi dan keguguran, pun bila melahirkan, anak mereka
kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia
12 bulan.
2.
HDPE — High Density Polyethylene
Umumnya,
pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang
dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density
polyethylene) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang
berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan
lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk
digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan
plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. HDPE
memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan
terhadap suhu tinggi. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan
hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni
trioksida terus meningkat seiring waktu.
3.
V — Polyvinyl Chloride
Tertera
logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di
tengahnya, serta tulisan V — V itu berarti PVC (polyvinyl
chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.
Plastik
ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan
botol-botol. PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan
yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan
langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu
-15oC. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas
dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat
badan. Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang
tidak mengandung bahan pelembut, seperti plastik yang terbuat dari
polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
4.
LDPE — Low Density Polyethylene
Tertera
logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE –
LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat
(thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat
makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. Sifat mekanis
jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan
permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten
terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong
baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang
memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang
baik terhadap reaksi kimia. Barang berbahan LDPE ini sulit
dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit
bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
5.
PP — Polypropylene
Tertera
logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP– PP
(polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama
untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat
menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau
berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap
yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu
tinggi dan cukup mengkilap Carilah dengan kode angka 5 bila membeli
barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan
minuman.
6
. PS — Polystyrene
Tertera
logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS – PS
(polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang
apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja.
PS
biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum
sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik
yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan
tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa
didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi
gedung.
Bahan
ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak,
mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah
reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini
sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan
proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan
kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada
kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara
terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan
mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.
7.Other
khusus
plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 ( polycarbonate), seluruhnya
memiliki bahaya secara kimiawi. Ini tidah berarti bahwa plastik
dengan kode yang lain secara utuh aman, namun perlu dipelajari lebih
jauh lagi. Maka, jika kita harus menggunakan plastik, akan lebih aman
bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (kecuali
polycarbonate) bila memungkinkan. Bila tidak ada kode plastik pada
kemasan tersebut, atau bila tipe plastik tidak jelas (misalnya pada
kode 7, di mana tidak selamanya berupa polycarbonate), cara terbaik
yang paling aman adalah menghubungi produsennya dan menanyakan mereka
tentang tipe plastik yang digunakan untuk membuat produk tersebut.
TIPS
AMAN MENGGUNAKAN PLASTIK
- Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan polycarbonate, cobalah pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca, polyethylene, atau polypropylene. Gunakanlah cangkir bayi berbahan stainless steel, polypropylene, atau polyethylene. Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex.Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas.
- Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Jika penggunaan botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE (kode 2), tidak dapat dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera dihabiskan karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan alternatif yang dapat digunakan adalah botol stainless steel atau kaca.
- Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya pada microwave oven, yang dapat mengakibatkan zat kimia yang terdapat pada plastik tersebut terlepas dan bereaksi dengan makanan lebih cepat. Hal ini pun dapat terjadi bila kemasan plastik digunakan untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak.
- Bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum dibungkus dengan plastik pembungkus ketika akan dipanaskan di microwave oven.
- Cobalah untuk menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan dan gunakanlah kemasan berbahan stainless steel atau kaca untuk menyimpan makanan atau minuman
- Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu.
- Terapkan, sebarkan dan ajaklah setiap orang di lingkungan rumah, kantor, sekolah, kampus, dan di manapun untuk mengetahui informasi ini dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
1 comments:
Teknologi sekarang sangat membantu, khususnya dalam pembuatan Kemasan Makanan seperti bisnis yang sedang saya kerjakan ini.
Post a Comment