085741862879
Jual Tepung Mocaf
Jual Formula Tepung Mocaf
Mesin Produksi Mocaf
Indonesia
adalah salah satu negeri pengimpor terigu terbesar di dunia. Seiring
dengan berkembangnya industri makanan berbasis tepung di Indonesia,
permintaan terigu selalu meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu,
masyarakat Indonesia juga sudah terbiasa menggunakan tepung terigu
untuk aneka olahan produk makanan, sehingga turut memberikan andil
yang signifikan terhadap naiknya permintaan komoditas terigu.
Tingginya permintaan komoditas terigu baik nasional maupun
internasional membuat harga terigu seringkali fluktuasi dan masih
tinggi dirasa khususnya bagi kalangan industri. Indonesia memang
bukan produsen gandum/terigu, sehingga akan selalu mengalami
ketergantungan dengan terigu impor. Ketergantungan semacam ini, suatu
saat akan berdampak lebih parah apabila produksi gandum dunia
mengalami penurunan drastis yang dapat mengakibatkan industri makanan
berbasis tepung mengalalami gulung tikar.
Kondisi
yang demikian penting sekali dicarikan solusi, khususnya pemerintah
untuk memberikan dukungan yang kuat bagi pengembangan produk
alternatif tepung terigu. Indonesia memiliki beragam komoditas
umbi-umbian yang dapat diolah menjadi tepung seperti ubi jalar, ubi
kayu atau singkong, gadung, talas, dan lain-lain yang memiliki
kandungan gizi tinggi dan produksinya juga tinggi. Kita perlu
mempopulerkan aneka produk pangan lokal berbasis umbi-umbian produksi
Indonesia sehingga dapat menggeser konsumsi terigu oleh masyarakat
atau industri. Kualitas tepung asal umbi-umbian juga tidak kalah
dengan produk tepung terigu. Tepung mocaf yang merupakan tepung
singkong modifikasi dengan perlakuan fermentasi memiliki kualitas
cukup baik untuk mengganti terigu 30-100 %. Karakteristik tepung
mocaf yang putih, lembut, tidak berbau singkong, sehingga dapat
digunakan untuk menyubstitusi produk olahan makanan berbasis tepung
tanpa mengurangi performansi produk. Penggunakan tepung mocaf dapat
disesuaikan jenis produknya, untuk jenis produk basah dapat
menyubstitusi 30-60%, sedang produk kering bisa 70 -100 %.
Saat
ini tepung mocaf sudah mulai popular di Indonesia. Para pengusaha
sudah mulai melirik bisnis tepung mocaf. Industri tepung mocaf sudah
mulai berkembang cukup pesat di Jawa dan Sumatera. Menggeliatnya
industri tepung mocaf, telah memacu meningkatnya produksi singkong
nasional. Para petani mulai bergairah menanam aneka jenis singkong.
Rendahnya minat petani untuk menanam singkong, umumnya disebabkan
oleh kesulitan pasar, hal ini menyebabkan para petani lebih suka
menanam tananam yang lain atau membiarkan tanahnya kosong tidak
termanfaatkan. Beberapa jenis singkong yang mulai banyak
dibudidayakan adalah jenis singkong dengan tingkat produksi tinggi
dan kualitasnya cukup baik yaitu singkong Gajah, Meni, Kasesat,
Thailand, Darul hidayah, dan lain-lain.
Harga
singkong masih sangat variatif di Indonesia, dan masih termasuk
tinggi berkisar Rp. 800 – Rp.1000 per Kg di tingkat petani. Hal ini
menjadi komponen biaya yang cukup signifikan dalam pengembangan
tepung mocaf. Sedangkan tingkat rendemen singkong berkisar 25 -28 %,
dengan kata lain dari 100 Kg singkong diperoleh tepung mocaf kurang
lebih 25 - 28 Kg. Sedangkan harga tepung mocaf dipasaran masih
berkisar Rp.5500 – Rp.6000. Jika dikerjakan dalam kapasitas besar
tentu labanya lumayan, namun jika dikerjakan dalam skala home
industri labanya sangat tipis. Industri mocaf skala besar masih
terkendala masalah kapasitas bahan baku secara continue dan stabil
baik harga dan kuantitas. Selain itu standarisasi tepung mocaf juga
seringkali tidak diperhatikan oleh produsen sehingga kualitasnya
tidak seragam.
Berkembangnya
industri tepung berbasis singkong di Indonesia, tentunya merupakan
hal yang menggemberikan. Namun, industri tepung mocaf masih harus
menghadapi kendala dan tantangan yang cukup berat diantaranya adalah;
1). Kendala ketersediaan bahan baku singkong/ubi kayu seiring dengan
berkembangnya industri lain berbasis singkong seperti bioetanol, gula
cair, tapioka, industri makanan, dan lain-lain; 2). Persaingan yang
cukup ketat dengan terigu yang masih mendominasi; 3). Masyarakat yang
masih fanatik dengan produk terigu; 3). Belum adanya dukungan
pemerintah untuk melakukan kuota terigu impor dan bantuan investasi
kepada UKM; 4). Mulainya produsen mocaf di negara lain yang akan
menjadi pesaing bagi produsen mocaf Indonesia; 5). Kurangnya
pengetahuan produsen mocaf tentang mengolah limbah cair industri
mocaf; 6). Akses pasar yang masih terbatas.
Beberapa
kendala tersebut harus mendapatkan solusi, jika kita ingin
mengembangkan industri tepung mocaf. Dukungan pemerintah sangat
diperlukan khususnya membendung kemungkinan munculnya negara-negara
produsen tepung mocaf yang akan menjadi pesaing bagi produsen tepung
mocaf nasional. Negara-negara yang mungkin menjadi pesaing untuk
produk tepung mocaf antara lain Thailand, Filipina, Malaysia, dan
negara-negara lain penghasil singkong. Pembatasan terigu impor, akan
dapat membantu meningkatkan harga tepung mocaf, sehingga menjadi daya
tarik bisnis tepung mocaf di dalam negeri. Kunci keberhasilan dalam
menghadapi persaingan tepung mocaf adalah dengan meningkatan produksi
bahan baku singkong dengan kualitas yang baik, dan harga murah
berkisar Rp.400 – Rp.600.Selain itu, pentingnya pemanfaatan limbah
kulit singkong dan limbah cair menjadi produk sampingan yang bernilai
ekonomis.
0 comments:
Post a Comment