Agrotekno Sarana Industri
085741862879
Jual Aneka Bakteri Asam Laktat
Bakteri
asam laktat (BAL) adalah kelompok bakteri non-pathogen, gram-positif, dan tidak
membentuk spora. Bakteri asam laktat dapat memfermentasikan karbohidrat untuk
menghasilkan asam laktat. Bakteri asam laktat telah banyak dipergunakan dalam
dunia teknologi pangan seperti membuat Yakult, Yogurt, keju, kefir, mentega,
sour cream (susu asam)dan minuman kesehatan lainnya. Bakteri asam laktat sangat
baik untuk menjaga kesehatan pencernaan dari bakteri patogen. Bakteri asam
laktat juga telah dimanfaatkan dalam dunia peternakan dan perikanan sebagai
probiotik untuk memacu produktifitas hewan ternak. Berdasarkan taksonomi,
terdapat sekitar 20 genus bakteri yang termasuk BAL. Beberapa BAL yang sering
digunakan dalam pengolahan pangan adalah Aerococcus, Bifidobacterium,
Carnobacterium, Enterococcus, Lactobacillus, Lactococcus, Leuconostoc,
Oenococcus, Pediococcus, Streptococcus, Tetragenococcus, Vagococcus, dan
Weissella.
Bakteri
asam laktat umumnya dapat tumbuh sama baiknya di lingkungan yang memiliki dan
tidak memiliki O2 (tidak sensitif terhadap O2), sehingga termasuk anaerob
aerotoleran. Bakteri yang tergolong dalam BAL memiliki beberapa karakteristik
tertentu yang meliputi: tidak memiliki porfirin dan sitokrom, katalase negatif,
tidak melakukan fosforilasi transpor elektron, dan hanya mendapatkan energi dari
fosforilasi substrat. Hampir semua BAL hanya memperoleh energi dari metabolisme
gula sehingga habitat pertumbuhannya hanya terbatas pada lingkungan yang
menyediakan cukup gula atau bisa disebut dengan lingkungan yang kaya nutrisi.
Kemampuan mereka untuk mengasilkan senyawa (biosintesis) juga terbatas dan
kebutuhan nutrisi kompleks BAL meliputi asam amino, vitamin, purin, dan
pirimidin.
Proses
fermentasi asam laktat terbagi menjadi dua jenis, yaitu homofermentatif
(sebagian besar hasil akhir merupakan asam laktat) dan heterofermentatif (hasil
akhir berupa asam laktat, asam asetat, etanol dan CO2. Secara garis besar,
keduanya memiliki kesamaan dalam mekanisme pembentukan asam laktat, yaitu
piruvat akan diubah menjadi laktat (atau asam laktat) dan diikuti dengan proses
transfer elektron dari NADH menjadi NAD+. Pola fermentasi ini dapat dibedakan
dengan mengetahui keberadaan enzim-enzim yang berperan di dalam jalur
metabolisme glikolisis.
Pada
heterofermentatif, tidak ada aldolase dan heksosa isomerase tetapi menggunakan
enzim fosfoketolase dan menghasilkan CO2. Metabolisme heterofermentatif dengan
menggunakan heksosa (golongan karbohidrat yang terdiri dari 6 atom karbon) akan
melalui jalur heksosa monofosfat atau pentosa fosfat. Sedangkan homofermentatif
melibatkan aldolase dan heksosa aldolase namun tidak memiliki fosfoketolase
serta hanya sedikit atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan CO2. Jalur
metabolisme dari yang digunakan pada homofermentatif adalah lintasan
Embden-Meyerhof-Parnas. Beberapa contoh genus bakteri yang merupakan bakteri
homofermentatif adalah Streptococcus, Enterococcus, Lactococcus, Pediococcus,
dan Lactobacillus; sedangkan contoh bakteri heterofermentatif adalah Leuconostoc
dan Lactobacillus.
Sebagian
bakteri asam laktat berpotensi memberikan dampak positif bagi kesehatan dan
nutrisi manusia, beberapa di antaranya adalah meningkatkan nilai nutrisi
makanan, mengontrol infeksi pada usus, meningkatkan digesti (pencernaan)
laktosa, mengendalikan beberapa tipe kanker, dan mengendalikan tingkat serum
kolesterol dalam darah. Sebagian keuntungan tersebut merupakan hasil dari
pertumbuhan dan aksi bakteri selama pengolahan makanan, sedangkan sebagian
lainnya hasil dari pertumbhan beberapa BAL di dalam saluran usus saat mencerna
makanan yang mengandung BAL sendiri.
Bakteri
asam laktat dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain dengan memproduksi
protein yang disebut bakteriosin. Salah satu contoh bakteriosin yang dikenal
luas adalah nisin, diproduksi oleh Lactobacillus lactis ssp. lactis. Nisin
dapat menghambat pertumbuhan beberapa bakteri, yaitu Bacillus, Clostridium, Staphylococcus,
dan Listeria. Senyawa bakteriosin yang diproduksi BAL dapat bermanfaat karena
menghambat bakteri patogen yang dapat merusak makanan ataupun membayakan
kesehatan manusia, sehingga keamanan makanan lebih terjamin.
Selain
bakteriosin, senyawa antimikroba (penghambat bakteri lain) yang dapat
diproduksi oleh BAL adalah hidrogen peroksida, asam lemah, reuterin, dan
diasetil. Senyawa-senyawa tersebut juga berfungsi untuk memperlama masa simpan
dan meningkatkan keamanan produk pangan. BAL menghasilkan hidrogen peroksida
(H2O2) untuk melindungi selnya terhadap keracunan oksigen.Namun, H2O2 dapat
bereaksi dengan senyawa lain (contohnya tiosianat endogen dalam susu mentah)
hingga menghasilkan senyawa penghambat mikroorganisme lain. Mekanisme ini
disebut sebagai sistem antimikroba laktoperoksidase. Asam laktat dan asam lemah
lain yang dihasilkan BAL dapat memberikan efek bakterisidal untuk bakteri lain
karena pH lingkungan dapat turun menjadi 3-4,5.Pada pH tersebut, BAL tetap
dapat hidup sedangkan bakteri lain, termasuk bakteri pembusuk makanan yang
merugikan akan mati. Reuterin adalah senyawa antimikrobial efektif untuk melawan
berbagai jenis bakteri (bersifat spektrum luas), yang diproduksi oleh
Lactobacillus reuteri selama pertumbuhan anaerobik terjadi dengan keberadaan
gliserol. Diaseteil adalah senyawa yang menentukan rasa dan aroma mentega,
serta aktif melawan bakteri gram negatif, khamir, kapang.
Sebagian BAL
dapat mengurangi jumlah bakteri patogen secara efektif pada hewan ternak,
contohnya bakteri jahat E. coli dan
Salmonella. Di samping itu, BAL juga dikonsumsi manusia dan hewan sebagai
bakteri probiotik, yaitu bakteri bakteri yang dimakan untuk meningkatkan kesehatan
atau nutrisi tubuh. Beberapa spesies BAL merupakan probiotik yang baik karena
dapat bertahan melewati pH lambung yang rendah dan menempel atau melakukan
kolonisasi usus. Akibatnya, bakteri jahat di usus akan berkurang karena kalah
bersaing dengan BAL.
0 comments:
Post a Comment